Flu burung (bahasa Inggris: avian influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia.
Daftar Isi:
2. Cara penularan
3. Gejala dan perawatan
4. Kasus penyebaran
5. Awal wabah
6. Lihat pula
7. Referensi dan pranala
luar
01. Sumber penularan
Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A
yang menyebar antar unggas.
Virus ini kemudian ditemukan mampu pula
menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan
manusia.
Virus influenza tipe A memiliki beberapa subtipe
yang ditandai adanya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N). Ada 9
varian H dan 14 varian N.
Virus flu burung yang sedang berjangkit
saat ini adalah subtipe H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama
3-5 hari.
02. Cara penularan
Citra mikrograf virus flu burung dalam tahap akhir.[1]
Burung liar dan unggas domestikasi (ternak) dapat
menjadi sumber penyebar H5N1.
Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu
burung terjadi pada jalur transportasi atau peternakan unggas
alih-alih jalur migrasi burung liar.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun
kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan.
Namun demikian,
virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi.
Oleh karena itu daging,
telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari
penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan
dengan antiseptik.
Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu
dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin.
Bahan
makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus.
Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh
bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah
atau ruangan tempat tinggal.
Peternakan harus dijauhkan dari
perumahan untuk mengurangi risiko penularan.